Alkisah ada seorang Syaikh yang matsur dan juga merupakan ulama besar di jamannya, menderita suatu penyakit kronis. Penyakitnya tersebut mengkhawatirkan banyak orang. Terutama orang-orang terdekat beliau. Khadim beliau yang mulia menyarankan agar beliau berobat ke dokter. Karena sudah merupakan anjuran bagi setiap manusia yang sakit, hendaknya menjalankan syariat pengobatan. Dan semua sudah sepakat bahwasannya dokter merupakan syariat umum untuk mendapatkan kesembuhan.

Maka berangkatlah Syaikh tersebut ke tempat dokter yang dimaksud. Melihat kedatangan Syaikh, sang dokter gembira karena ada tamu agung, tamu yang mulia dan juga merupakan pewaris para nabi. Lalu dokter menjalankan tugasnya dengan baik. Setelah proses pengobatan selesai, maka Syaikh tersebut bertanya, "Berapa semua biaya nya pak dokter?"

"Tidak usah repot-repot tuan Syaikh. Kedatangan engkau kemari sudah merupakan kemulian bagi kami. Kami mohon agar engkau mendoakan kami agar kami dapat memasuki surga Allahu Ta'ala tanpa hisab."

"Kalau begitu doakan saya juga agar saya bisa menjadi dokter seperti engkau."

Sang dokter pun tertawa.

"Tidak mungkin bisa tuan Syaikh dapat menjadi dokter hanya karena doa dari saya. Untuk menjadi dokter itu perlu banyak perjuangan. Menghabiskan belasan tahun masa pendidikan di sekolah. Untuk Strata terendah dalam ilmu kedoteran harus menjalani masa koas di rumah sakit minimal 2 tahun. Kalau ingin bisa lebih ekspert dalam ilmu kedokteran, harus menambah sekolah lagi. Disamping itu banyaknya praktek terhadap studi kasus yang baru, dapat menambah wawasan dokter itu sendiri. Jadi sangat tidak mungkin hanya mengandalkan doa saja."

"Begitu juga untuk masuk surga, pak dokter. Saya yang sudah puluhan tahun mempelajari Agama ini. Telah mempelajari puluhan kitab-kitab orang terdahulu, telah hafal Al-Quran dan ribuan hadist, rasa-rasanya masih belum memiliki kecukupan dalam amal untuk masuk surga Allahu Ta'ala tanpa hisab. Bagaimana mungkin dokter bisa masuk surga tanpa hisab hanya dengan mengandalkan doa dari saya?"

Post a Comment